Vaksin BCG menjadi salah satu bentuk pencegahan TBC yang paling efektif. Dengan memberikan vaksin ini sejak dini, Anda tidak hanya terlindungi dari risiko kematian akibat TBC atau TBC milier, tetapi juga ikut serta dalam upaya mengendalikan penyebaran penyakit TBC di masyarakat.
Ketahui lebih lanjut mengenai vaksin BCG, manfaat dan efek samping yang mungkin terjadi setelahnya.
Apa itu Vaksin BCG?
Vaksin BCG adalah jenis vaksin hidup yang dilemahkan, yang terbuat dari strain bakteri Mycobacterium bovis. Bakteri ini telah dimodifikasi di laboratorium agar tidak menyebabkan penyakit, tetapi tetap merangsang respons imun.
Vaksin BCG dikembangkan oleh dua ilmuwan Prancis pada awal abad ke-20, dan menjadi bagian penting dari program imunisasi nasional di lebih dari 180 negara, termasuk di Indonesia.
Vaksin BCG diberikan melalui suntikan di lengan atas sebelah kiri. Pemberiannya paling efektif jika dilakukan sejak dini, yaitu saat bayi baru lahir hingga usia 3 bulan.
Meskipun vaksin BCG telah terbukti manfaatnya selama puluhan tahun, vaksin ini masih memiliki keterbatasan karena tidak memberikan perlindungan seumur hidup. Vaksin ini juga tidak efektif mencegah TB paru pada orang dewasa. Oleh karena itu, para peneliti di seluruh dunia sedang mengembangkan vaksin TBC generasi baru yang diharapkan lebih efektif dan tahan lama.
Baca Juga: Mengenal Tes Mantoux Sebagai Deteksi Awal Penyakit Tuberkulosis (TBC)
Tujuan Pemberian Vaksin BCG
Meskipun tidak sepenuhnya mencegah infeksi TBC, vaksin BCG sangat efektif dalam melindungi anak dari penyakit paru yang bisa mengancam jiwa. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin BCG memberikan perlindungan sekitar 70-80% terhadap bentuk TBC berat pada anak.
Selain itu, vaksin BCG juga diketahui memberikan efek imunomodulator yang dapat merangsang sistem imun secara umum, sehingga tubuh lebih responsif terhadap infeksi lain.
Di Indonesia, vaksin BCG termasuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang diberikan oleh Puskesmas secara gratis. Jika bayi baru lahir belum mendapatkan vaksin BCG, maka vaksin akan diberikan hingga usia 3 bulan.
Untuk anak yang lebih tua dan belum pernah divaksin, pemberian BCG bisa dipertimbangkan setelah dilakukan tes Mantoux untuk memastikan belum terinfeksi kuman TBC.
Baca Juga: Kenali Aktivitas yang Dapat Menularkan TBC (Tuberkulosis)
Efek Samping Vaksin BCG
Vaksin BCG umumnya aman untuk diberikan dan dapat ditoleransi dengan baik. Sama seperti jenis vaksin lainnya, BCG mungkin menimbulkan efek samping ringan, di antaranya:
- Munculnya benjolan kecil di bekas suntikan
- Kemerahan, bengkak, atau luka kecil yang bisa membentuk jaringan parut
- Kadang terjadi pembesaran kelenjar getah bening di ketiak yang umumnya bisa sembuh sendiri
Efek samping serius dari vaksin BCG memang jarang terjadi. Namun, vaksin BCG tidak dianjurkan diberikan pada bayi dengan gangguan sistem imun, sedang dalam pengobatan imunosupresan, atau memiliki riwayat reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai vaksin BCG? Jangan ragu bertanya pada dokter melalui layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Cleveland Clinic (2025). Tuberculosis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11301-tuberculosis
NHS UK (2023). BCG vaccine for tuberculosis (TB). Available from: https://www.nhs.uk/vaccinations/bcg-vaccine-for-tuberculosis-tb/
CDC (2025). Bacille Calmette-Guérin (BCG) Vaccine for Tuberculosis. Available from: https://www.cdc.gov/tb/hcp/vaccines/index.html