Selain demam berdarah dengue, Anda juga perlu waspada terhadap chikungunya. Chikungunya merupakan penyakit yang gejalanya sangat mirip dengan demam berdarah, dan sama-sama disebarkan melalui gigitan nyamuk.
Meskipun tidak mematikan, chikungunya memiliki dampak kesehatan yang serius, terutama karena nyeri hebat yang bisa berlangsung lama. Bahkan, dalam beberapa kasus, nyeri sendi yang dirasakan bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Penyebab Chikungunya
Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, jenis nyamuk yang juga menjadi vektor demam berdarah. Nyamuk ini aktif menggigit di siang hari, terutama pagi dan sore, sehingga perlindungan harus dilakukan sepanjang hari, bukan hanya saat malam hari saja.
Baca Juga: Pengobatan dan Pencegahan Chikungunya
Gejala yang Mirip Demam Berdarah Dengue
Salah satu alasan chikungunya sering disalahpahami sebagai demam dengue adalah karena gejalanya yang sangat mirip, sehingga diagnosis awal bisa keliru jika tidak ada pemeriksaan laboratorium. Gejala umum chikungunya biasanya muncul 3-7 hari setelah gigitan nyamuk, di antaranya:
- Demam tinggi mendadak di atas 38 derajat celcius
- Nyeri sendi yang sangat hebat, terutama di tangan, kaki, pergelangan, dan lutut
- Nyeri otot
- Ruam kulit yang bisa muncul 2-5 hari setelah demam
- Kelelahan ekstrem
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Perbedaan utama antara chikungunya dan demam berdarah terletak pada tingkat keparahan perdarahan. Pada demam berdarah, terjadi penurunan trombosit yang signifikan dan risiko perdarahan internal, sedangkan pada chikungunya, trombosit biasanya tetap normal atau hanya sedikit turun. Namun, nyeri sendi pada chikungunya jauh lebih dominan dan bisa bertahan lama.
Baca Juga: Sudah Pernah Chikungunya Akankah Terinfeksi Kembali?
Penanganan untuk Chikungunya
Hingga saat ini tidak ada obat atau vaksin spesifik untuk mengobati chikungunya. Penanganan yang diberikan hanya bersifat suportif, yaitu:
- Beristirahat cukup
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
- Mengonsumsi paracetamol untuk menurunkan demam dan nyeri
- Menghindari obat antiinflamasi seperti aspirin atau ibuprofen tanpa pengawasan dokter, karena bisa meningkatkan risiko perdarahan jika ternyata diagnosisnya adalah demam berdarah
Sebagian besar orang yang terinfeksi chikungunya akan merasa membaik dalam waktu sekitar satu minggu setelah gejala pertama muncul. Namun, proses pemulihan tidak selalu sama bagi setiap orang.
Beberapa orang mungkin merasakan nyeri sendi yang bisa bertahan hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan menyerupai radang sendi kronis (arthritis).
Setelah sembuh dari chikungunya, sistem imun biasanya membentuk antibodi spesifik terhadap virus dan menyediakan kekebalan jangka panjang. Kecil kemungkinan Anda untuk terinfeksi kembali seumur hidup.
Memiliki keluhan mirip seperti gejala chikungunya yang telah disebutkan di atas? Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Cleveland Clinic (2024). Chikungunya. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/25083-chikungunya
Health Direct (2025). Chikungunya virus. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/chikungunya-virus
CDC (2024). Clinical Signs and Symptoms of Chikungunya Virus Disease. Available from: https://www.cdc.gov/chikungunya/hcp/clinical-signs/index.html
Cleveland Clinic (2022). Dengue Fever. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17753-dengue-fever