Vitamin A merupakan salah satu nutrisi penting yang memainkan peran krusial dalam tumbuh kembang anak, khususnya di masa bayi dan balita. Meskipun tubuh hanya membutuhkan vitamin A dalam jumlah kecil, dampak kekurangannya sangat serius dan bisa mengancam kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang.
Pemberian suplementasi vitamin A secara rutin kepada bayi dan anak menjadi strategi utama dalam upaya pencegahan defisiensi gizi. Ketahui lebih banyak lagi mengenai suplementasi vitamin A melalui artikel ini.
Peran Penting Vitamin A bagi Anak
Vitamin A memiliki banyak peran penting bagi tubuh. Vitamin ini sangat dibutuhkan anak karena beberapa alasan:
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Vitamin A membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memperkuat fungsi kulit dan selaput lendir yang merupakan barier pertama tubuh dalam melawan infeksi. Anak yang kekurangan vitamin A lebih rentan terhadap penyakit seperti diare, campak, dan pneumonia.
Menjaga kesehatan penglihatan
Vitamin A sangat penting untuk fungsi retina mata, terutama saat melihat di tempat gelap. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja dan jika dibiarkan bisa berkembang menjadi xerophthalmia, yaitu keringnya kornea yang menyebabkan kebutaan permanen.
Mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel
Vitamin A berperan dalam diferensiasi sel yang sangat penting bagi pertumbuhan jaringan, organ, dan sistem tubuh selama masa pertumbuhan pesat.
Baca Juga: Sumber Vitamin A yang Bermanfaat untuk Kesehatan Kulit
Mengapa Anak Membutuhkan Suplementasi?
Meskipun vitamin A bisa diperoleh dari makanan seperti hati, telur, susu, wortel, ubi jalar kuning, dan sayuran berdaun hijau gelap, kenyataannya masih banyak anak yang tidak mendapatkan cukup asupan vitamin A dari makanan sehari-hari.
Faktor seperti kemiskinan, pola makan monoton, dan kurangnya variasi pangan membuat defisiensi vitamin A masih menjadi masalah gizi yang signifikan di Indonesia.
Untuk mengatasi kekurangan vitamin A, Kementerian Kesehatan RI telah menerapkan program suplementasi vitamin A secara rutin, khususnya bagi bayi dan anak usia 6-59 bulan.
Suplementasi tersebut diberikan dengan jadwal dan dosis sebagai berikut:
- Bayi usia 6-11 bulan diberikan 100.000 IU satu kali setiap bulan
- Anak usia 12-59 bulan diberikan 200.000 IU setiap 6 bulan
Baca Juga: Manfaat dan Risiko Vitamin A bagi Ibu Hamil dan Janin
- Ibu nifas (4 minggu setelah melahirkan) dianjurkan mendapatkan 200.000 IU untuk mendukung produksi ASI yang kaya vitamin A
Suplementasi vitamin A umumnya aman jika diberikan sesuai dosis yang ditentukan. Efek samping yang mungkin terjadi sangat ringan dan sementara, seperti mual, muntah, atau sakit kepala, yang biasanya hilang dalam beberapa jam.
Penting untuk tidak memberikan vitamin A secara berlebihan karena bisa menyebabkan keracunan vitamin A. Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan suplementasi vitamin A pada bayi atau anak.
Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
WHO (2023). Vitamin A supplementation in infants and children 6–59 months of age. Available from: https://www.who.int/tools/elena/interventions/vitamina-children
Cleveland Clinic (2022). Vitamin A Deficiency. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23107-vitamin-a-deficiency
Helen West, RD (2023). 6 Health Benefits of Vitamin A, Backed by Science. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-a-benefits